Rumahku Berhantu ?

houseWaktu itu awal-awal aku menikah. Aku berniat membeli sesuatu di warung kelontong seberang rumah kontrakanku dan suamiku. Selesai membeli aku beranjak pergi meninggalkan warung, namun kemudian ibu penjual itu bertanya padaku,

Mbak yang tinggal di rumah kuning itu?”

Iya, bu” jawabku

Nggak serem apa mbak?” tanyanya serius

Lho memangnya kenapa bu?” sahutku balik bertanya, bingung sih baru denger omongan macam begini

Disitu kan dulu sering ada penampakan, banyak cerita serem” ucapnya berbisik

Wah…!! terus terang aku kaget juga dengan ucapannya

Alhamdulillah, selama tinggal disitu ndak ada apa-apa kok bu” sahutku.

Penampakan apa ya? pikirku, paling adanya tikus, kalau itu sih memang sering nampak bersliweran di rumah he..he

Tidak cuma sekali ini ibu-ibu di tetanggaku kasak-kusuk soal rumahku ini, tetangga sebelah persis malah pernah bilang, “Bu..(waktu itu aku agak kikuk juga dipanggil ibu… lha wong ibu itu usianya seibuku kok),..” dulu yang nempati rumah sebelumnya pernah kejatuhan ular gedhe lho, dia sedang hamil besar dan kejatuhannya pas dia sedang tidur di kamar”

Aku cuma nyengir aja, kemudian kusampaikan pada ibu tersebut bahwa sejauh ini kami baik-baik aja, alhamdulillah.

Oke deh, soal ular memang sering kulihat dirumah tersebut, soalnya kan rumah kami dekat dengan saluran air, mungkin saja ular-ular kecil tersebut datang dari sana. Atau memang seperti yang disabdakan Nabi (saw) bahwa jin bisa menyerupai ular.

Yang lebih seru lagi, waktu aku bertemu ibu yang katanya pernah kejatuhan ular itu. Kami bertemu di metro mini yang aku naiki pas lewat didepan rumahku. Ibu yang duduk tak jauh disebelahku berkata, “Mbak saya dulu pernah ngontrak disana lho…” Setelah basa-basi sebentar, ibu itu lalu melanjutkan,

Disana aman-aman aja kan mba?”

Iya bu, aman-aman saja kok” sahutku, paham dengan maksud ibu ini

Oh ya udah kalo gitu” ucapnya, mungkin beliau segan bercerita panjang lebar, barangkali nggak ingin bikin aku takut.

Takut? iya deh manusia mana sih yang nggak takut kalo lihat makhluk serem, namun kalo ketakutan itu dibawa-bawa sampai mempengaruhi pikiran kita nah sebagai orang yang beriman itu yang seharusnya kita hindari.

Dunia jin memang nyata adanya, karena Rasulullah salallahu alaihi wa sallam yang telah mengabarkan hal itu kepada kita, lagipula, seperti manusia, mereka makhluk Allah juga. Dan jin ada yang kafir dan ada juga yang muslim, sebagaimana riwayat sebuah hadist yang menyatakan bahwa suatu saat pernah Nabi Muhammad salallahu alaihi wassalam membacakan Al-Qur’an kepada sekelompok jin, dan mereka kemudian beriman setelah mendengar wahyu yang disampaikan oleh Nabi.

Pernah juga, Rasulullah salallahu alaihi wassalam mencekik jin yang sedang mengganggu shalat beliau, bahkan jin pernah mengajarkan Abu Hurairah radiallahu anhu ayat Kursi untuk mengusir gangguannya.

Jadi, jin memang ada disekitar kita, dan kita tidak perlu takut selama lisan dan hati kita senantiasa berdzikir mengingatNya. Ia makhluk Allah juga sama seperti kita, malah manusia lebih tinggi derajatnya daripada jin jika ia beriman. Namun jika manusia kafir malah ia lebih buruk keadaannya daripada binatang ternak.

Rasulullah salallahu alaihi wassalam menasehati kita supaya sering melantunkan bacaan Al-Qur’an , sehingga rumah kita tidak seperti kuburan, dan jin ataupun setan pasti tidak berani mengganggu kita. Namun jika ayat Al-Qur’an cuma dijadikan sebagai pajangan di tembok, ya tidak ada fungsinya. Ayat Al-Qur’an fungsinya kan untuk dibaca dan diamalkan, tapi bila hanya dipajang sepertinya kok cuma jadi hiasan dinding saja ya? Atau yang lebih parah jika ia menganggap ayat yang dipajang itu bisa mengusir setan, wah bisa jatuh ke syirik tuh. Naudzubillahi min dzalik. Hanya Allah lah yang bisa menolak bahaya dan mendatangkan manfaat.

Begitulah cerita mengenai ‘rumah berhantu’ yang pernah kami tinggali kurang lebih satu setengah tahun itu. Sekarang aku dan suamiku sudah tidak menempati rumah itu lagi karena habis masa kontraknya, padahal banyak kenangan manis disana lho (halah…)

Asalkan rumah kita selalu terdengar baca’an Al-Qur’an, dan penghuni rumah pun mengamalkan ajaran Al-Qur’an, insya Allah rumah kita akan terasa sejuk dan menyenangkan, seperti apa yang Rasulullah salallahu alaihi wassalam ucapkan “Baiti Jannati” Rumahku, surgaku. Biarpun kecil dan sempit, namun yang menghuni berhati kaya, insya Allah rumah kita bisa menjadi jannah didunia. Amin

Leave a comment